MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN
Rangkuman 2
Nama:
Rezabi Muntaha
NPM:
25215851
Kelas:
4EB20
A.
Pengertian
Pelatihan dan Pengembangan
Menurut
Sjafri Mangkuprawira (2004), “Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses
mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin
terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai
dengan standar.” Sedangkan pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas.
Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera atau
sering untuk kepentingan dimasa depan. Pengembangan sering dikategorikan secara
eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan individu
karyawan
Menurut
Mariot Tua Efendi. H (2002), “Latihan dan pengembangan dapat didevenisikan
sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan pegawai”
B.
Jenis
Program Pelatihan dan Pengembangan
Menurut (Simamora:
2006:278) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan :
1. Pelatihan Keahlian
2. Pelatihan Ulang
3. Pelatihan Lintas Fungsional
4. Pelatihan Tim
5. Pelatihan Kreatifitas
C.
Orientasi
Pekerja Baru
Setelah
merekrut pegawai baru, maka harus ada satu proses yang penting yaitu bagaimana
memperkenalkan pegawai baru tersebut kepada lingkungan, peraturan dan tujuan
perusahaan, sehingga membantu pegawai tersebut masuk ke dalam bagian sebagai
pihak yang dapat memajukan perusahaan. Hal inilah yang dikenal dengan istilah
Orientasi Pegawai Baru
Beberapa
tahap orientasi yang penting dilakukan, antara lain :
1. Perkenalan
2. Penjelasan Tujuan Perusahaan
3. Sosialisasi Kebijakan
4. Jalur Komunikasi
5. Proses Monitoring
D.
Pelatihan
dan Tahap-tahapnya
1. Penentuan
kebutuhan pelatihan SDM
Tujuan
penentuan kebutuhan pelatihan SDM ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yang relevan guna mengetahui data atau menentukan apakah
perlu tidaknya dilakukan pelatihan SDM dalam organisasi tersebut.
2. Mendesain
program pelatihan SDM
Ketepatan
metode pelatihan SDM tergantung pada tujuan yang hendak dicapai identifikasi
mengenai apa yang diinginkan agar para pekerja harus mengetahui dan harus
melakukan.
3. Evaluasi
efektifitas program pelatihan SDM
Tujuan
dari tahap ini adalah untuk menguji apakah pelatihan SDM tersebut efektif di
dalam mencapai sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan
E.
Pelatihan
Formal dan Non-Formal
Pelatihan
formal adalah pelatihan yang dilaksanakan secara formal (resmi) oleh organisasi
atau perusahaan untuk para karyawan. Pelatihan jenis ini biasanya dilakukan
secara teratur, terjadwal dengan mengacu pada kurikulum-silabus yang sudah ada.
1. Metode pelatihan formal
a. Belajar mandiri
b. Metode belajar dikelas/ceramah
c. Pelatihan ditempat kerja (on the job
training)
d. Unjuk kerja
e. Simulasi
f. Sistem magang
g. Pelatihan vestibule
h. Bermain peran
i. Telaah kasus
j. Pelatihan laboratorium
2. Pelatihan Non Formal
Pelatihan nonformal adalah pelatihan
yang diadakan untuk melengkapi pelatihan formal. Pelatihan formal tidak selalu
dapat dilakukan, karna ia memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan
tenaga kerja yang harus dibayar mahal dan sebagainya. Salah satu jenis
pelatihan nonformal disebut Built In Training (BIT) atau pelatihan melekat
merupakan pelatihan yang berkesinambungan dan melekat dengan tugas setiap
atasan, untuk meningkatkan kemampuan
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar uraian pekerjaan
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
F.
Pelatihan
Supervisor, Pengembangan Team dan Pengembangan Bagan Organisasi
Tujuan
dari pelatihan supervisi adalah untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan
pengawasan atau supervisi dan manajemen supaya membantu menejemen kepegawaian
untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain dan untuk membantu
pegawai-pegawai dari manager dan supervisor agar bekerja lebih baik dan
tangkas.
Ada
dua jenis pelatihan, yaitu :
1. Organization Development
Ciri-ciri organization development:
a.
Change Oriented.
b.
Action Orinted.
c.
Aimed At Employees.
2.
Sensitivity Training
Hubungan-hubungan kerja dalam kelompok
kecil dan action research yang didasarkan pada pengumpulan data dan pengumpanya
kembali kepada para peserta guna memampukan mereka untuk merubah perilakunya
sendiri. Organisasi development memusatkan diri pada variabel-variabel proses yang
terdiri dari manusiawi ketimbang dari hasil kerja itu sendiri.
G.
Arti
dan Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
Peranan
dan arti penting sumber daya manusia dalam berbagai bidang, yaitu :
1.
Sumber Daya Manusia Pendidikan
Untuk menciptakan sumber daya manusia
yang handal, faktor pendidikan adalah faktor utama untuk mencetaknya. Untuk itu
pelaku-pelaku pencerdas generasi bangsa ini adalah mereka yang benar-benar
berkompetensi di bidangnya.
2.
Sumber Daya Manusia Pertanian
Pembangunan
di sektor Pertanian meliputi peningkatan kualitas SDM petani melalui penyuluhan
tata cara bertani yang baik, merupakan program DEPTAN dalam meningkatkan
keterampilan dan pemahaman tentang pertanian pada para petani dan bidang usaha
yang paling maju di Indonesia adalah bidang pertanian.
3.
Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
Terdapat 3 simpul permasalahan SDM
Kesehatan, yaitu :
1.Masalah keterkaitan antara tugas
jabatan dengan kompetensinya
2.Masalah
pengelolaan yang variatif khususnya dalam bidang reward, yang tergantung pada kemampuan daerah, dan
3.Masalah
ketidakseimbangan antara rekruitmen, pendayagunaan dan pembinaan di berbagai
daerah khususnya daerah terpencil.
H.
Pengembangan
SDM Melalui Diklat
Dari
sudut pandang langsung organisasi, pengembangan seseorang di tempat kerja dapat
membantunya lebih kompeten melakukan pekerjaan. Ini akan makin meningkatkan
mutu produktivitas diri produktivitas organisasi.
I.
Pengembangan
Melalui Mutasi/Promosi
Promosi
adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun
instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Menurut Husein
(2003) seseorang yang menerima promosi harus memiliki kualifikasi yang baik
dibanding kandidat-kandidat yang lainnya..
1. Pengertian
Mutasi
Mutasi
atau transfer menurut Wahyudi (1995) adalah perpindahan pekerjaan seseorang
dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi
perkerjaan sebelum mengalami pindah kerja.Hakekatnya mutasi adalah bentuk
perhatian pimpinan terhadap bawahan..
2. Tujuan
Mutasi
Tujuan mutasi menurut Mudjiono (2000)
adalah sebagai berikut :
1. Untuk
meningkatkan poduktivitas kayawan
2. Untuk
menciptakan keseimbangan antar tenaga kerja dengan komposisi pekejaan atau
jabatan
3. Untuk
memperluas atau menambah pengetahuan karyawan
4. Untuk
menghilangkan rasa bosan/jenuh tehadap pekerjaannya
5. Untuk
memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih
tinggi
6. Untuk
alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui pesaingan terbuka
7. Untuk
menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan
3. Sebab-sebab
dan Alasan Mutasi
Sebab-sebab pelaksanaan mutasi menurut
Siswandi (1999) digolongkan sebagai berikut :
1. Permintaan Sendiri
Mutasi
atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atasa keinginan sendiri
dari karywan yang bersangkutan
2. Alih Tugas Produktif (ATP)
Alih
tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinanan perusahaan untuk
meningkatkan produksi dengan menempatkan karywan yang bersangkutan ke jabatan
atau pekerjannya yang sesuai dengan kecakapannya.
J.
Pengembangan
melalui GKM
1. Definisi Gugus Kendali Mutu
GKM adalah sejumlah
karyawan dengan pekerjaan yang sejenis yang bertemu secara berkala untuk
membahas dan memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan
tujuan meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu.
2. Mutu Usaha Secara Keseluruhan
- Produk, biaya, waktu dan penyediaan
- Keamanan, keselamatan dan kenyamanan
kerja
- Metodologi kerja baik bagi kepentingan
konsumen, maupun kepentingan pemerintah serta masyarakat pada umumnya
K. Pengembangan
Melalui Warkat
Delapan
unsur Waskat adalah pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan,
prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan review intern. Pimpinan
organisasi wajib melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap pelaksanaan
unsur Waskat dengan menggunakan beberapa metode seperti lembar periksa
(checklist), jajak pendapat, bagan arus (flowchart) dan wawancara.
1. Pengorganisasian : Organisasi adalah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan
secara formal terikat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Personil : Pembinaan personil merupakan
upaya menjaga agar faktor sumber daya manusia yang menjalankan sistem dan
prosedur satuan organisasi / kerja pemerintah memiliki kemampuan secara
profesional dan moral sesuai dengan kebutuhan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Kebijakan : Kebijakan merupakan pedoman
yang ditetapkan oleh pimpinan satuan organisasi / kerja untuk mendorong
tercapainya tujuan satuan organisasi / kerja.
4. Perencanaan : Perencanaan merupakan suatu
proses penetapan tujuan serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan pada
masa datang dengan sumber daya yang diperlukan dalam rangka mewujudkan
pencapaian tujuan organisasi.
5. Prosedur : Prosedur merupakan rangkaian
tindakan untuk melaksanakan aktivitas tertentu yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Pencatatan : Pencatatan merupakan proses
pendokumentasian transaksi / kejadian secara sistematis yang relevan dengan
kepentingan organisasi instansi.
7. Pelaporan : Pelaporan merupakan bentuk
penyampaian informasi tertulis kepada unit kerja yang lebih tinggi (pemberi
tugas) atau kepada instansi lainyang mempunyai garis kepentingan interaktif
dengan instansi pembuat laporan.
8. Supervisi dan Review Intern : Supervisi
merupakan pengawasan unsur pimpinan terhadap pelaksanaan tugas yang
dilaksanakan oleh stafnya. Review intern adalah suatu aktivitas untuk
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan
yang dilakukan oleh pimpinan atau pejabat yang berwenang bersama-sama dengan
staf pimpinan atau dilakukan oleh APIP terhadap pelaksanaan tugas yang
diberikan
Komentar
Posting Komentar