OTOBIOGRAFI REZABI MUNTAHA
Lahir Pada tanggal 07 Desember 1996, di Bekasi. Lahir di
sebuah bidan di dekat rumah saya, bukan rumah sakit lah yaa heheh. Lahir di
bulan Rajab jika menurut bulan islamiyah. Nama Saya diambil dari bulan itu
sendiri namun agak digeser sedikit jadi “Rezabi” karena disuruh sang kakek,
yang jelas saya tidak tahu alasannya. Kata “Muntaha” berasal dari Perjalanan
Isra Mi’raj nabi Muhammad SAW yang artinya adalah Langit ketujuh, namun kadang
sering disalah artikan oleh teman-teman
saya. Saya anak ke-3 dari 3 bersaudara. Saya tinggal dibekasi timur lebih
tepatnya di daerah tambun selatan, apa kalian agak asing dengan tempat itu?
Sejak kecil sudah terbiasa untuk ditinggal pergi oleh orang
tua saya untuk bekerja, bahkan saat saya bayi saya dirawat oleh ka hasna,
saudara dari ibu sayaaaaa. Ketika saya menangis saat tengah malam, tangisan
saya tidak akan berhenti jika saya tidak diajak jalan keluar oleh ka hasna (
orang yang merawat saya) . Saya bersekolah di taman kanak-kanak islam muma 08
di dekat perumahan saya. Bersekolah di SDN Mangun Jaya 05 tambun selatan, waktu
itu saya masih rajin belajar hehehe.
Smp di SMPN 3 Tambun Selatan disinilah saya merasakan arti
bermain yang sangat seru dengan teman-teman. Kelas 7 bertemu dengan anak-anak yang
seru dan menjadi anak warnet bersama disini saya masih rajin haha. Kelas 8
mulai menjadi anak futsal dengan teman kelas, bermain futsal tiap minggu, suatu
pengalaman yang sangat tidak terlupakan sampai sekarang. Melanjutkan Ke SMK
Telekomunikasi Telesandi namun tidak berjalan mulus, Saya menjadi malas sekolah
dan mulai membolos. Hanya sampai semester 1 selesai saja saya disana.
Melanjutkan ke SMA pusaka nusantara 2 bekasi saat semester 2. Namun saya masih
bandel dan masih suka bolos sekolah, sampai akhirnya saya sadar saat kelas 2
SMA, Saat itu saya sudah tidak suka membolos lagi, dan mulai serius sekolah.
Namun sekolah hanya sebatas masuk sekolah lalu pulang dan
bermain dengan teman-teman. Barulah saat menjelang SBMPTN saya mulai sadar
betapa pentingnya serius sekolah. Untuk menempuh ke jenjang yang lebih tinggi
lagi. Saya mulai sadar betapa susahnya masuk Perguruan tinggi dengan nilai
pas-pasan. Mencoba snmptn namun gagal, saya tidak menyerah saya mulai belajar
serius untuk sbmptn dan Ujian mandiri namun apa daya usaha saya gagal. Saya
mulai menyesal dengan apa yang selama ini saya lakukan. Awalnya saya tidak mau
kuliah karna tidak ada semangat lagi, saya hanya berpikir untuk kerja. Namun
saya dinasehati oleh orang tua saya dan kaka saya untuk meneruskan sekolah.
Akhirnya saya meneruskan ke Perguruan Tinggi Swasta yaitu Universitas Gunadama.
TAMAT
Komentar
Posting Komentar