KEPUASAN
KERJA BATINIAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh: Rezabi Muntaha
Mahasiswa Prodi Akuntansi,
Universitas Gunadarma
Email: zabimuntaha@yahoo.com
1. Latar
Belakang
Kepuasan kerja pada dasarnya
merupakan sesuatu yang bersifat individual.Setiap individu memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengansistem nilai yang berlaku pada dirinya.
Makin tinggi penilaian terhadap kegiatandirasakan sesuai dengan keinginan
individu, maka makin tinggi kepuasannyaterhadap kegiatan tersebut. Jadi secara
garis besar kepuasan kerja dapat diartikansebagai hal yang menyenangkan atau
yang tidak menyenangkan yang manapegawai memandang pekerjannya. Menurut
Herzberg seperti yang dikutip oleh Suryana Sumantri (2001:83),ciri perilaku
pekerja yang puas adalah mereka yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk
bekerja, mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya,sedangkan ciri
pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat kerja ke tempat
bekerja, dan malas dalam melakukan pekerjaannya.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja adalah perasaan atausikap seseorang terhadap pekerjaan
yang dilakukannya, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik itu
faktor internal maupun faktor eksternal.
Apa itu kepuasan batin?
Kepuasan batin adalah
perasaan yang muncul dari dalam jiwa Anda, yang memancar menembus diri Anda.
Perasaan kepuasan mendalam dan kebahagiaan yang Anda alami di penghujung hari
ketika Anda berbaring di tempat tidur, sebelum tertidur; ketika dalam hati Anda
tahu bahwa Anda sudah memenuhi atau bahkan melampaui harapan Anda tentang diri
Anda sendiri. Mengalami kepuasan batin berarti dipenuhi perasaan sejahtera. Saat
perasaan Anda tentang kesejahteraan dan
simbol eksternal tentang pencapaian sudah menyatu, maka Anda mencapai sukses.
Yang satu tanpa yang lainnya, adalah seperti lilin tanpa korek api. Masing-masing
memang bisa berdiri sendiri, namun jika digunakan bersamaan, nyala yang terjadi
menciptakan sinar yang menakjubkan
.
2. Pembahasan
Dari beberapa penjelasan diatas penulis bermaksud,
untuk membahas tentang apa sajakah faktor-faktor
yang untuk mencapai kepuasaan kerja seseorang lahir dan batin, Berikut ini :
A. Menghasilkan
kerja yang berkualitas
Bila ingin mencapai
kepuasaan pekerjaan baiknya kita mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu,
dibutuhkan 6 As sebagai berikut:
Ikhlas
|
Keras
|
Berkualitas
|
Cerdas
|
||
Antusias
|
||
Integritas
|
Hubungan antara kata-kata diatas adalah kita harus
bekerja keras, cerdas , antusias, dan yang pasti intergritas namun bekerja
dengan kualitas yang baik dan disertakan hati yang ikhlas
Apa kuncinya agar dapat ikhlas dalam bekerja? Manusia
harus dapat memaknai kehidupan dan mengartikan sukses – bahagia – mulia dengan
benar.
B. Arti
hidup anda mempengaruhi pekerjaan anda
Pernahkan anda merasa sangat jenuh, bosan sehingga malas bekerja? Pernahkah
anda (bagi yang sudah bekerja), frustasi karena tidak juga naik gaji, pangkat,
atau jabatan? Jika jawaban anda SERING, maka anda perlu merenungkan arti hidup
ini
Menurut Rama Royani yang sudah diringkas adalah sebagai berikut
Makna Hidup
|
Motivasi
|
Bekerja sebagai
|
Harapan
|
Mencari
|
Pekerjaan
|
Gaji Bayaran
|
Kebutuhan hidup
|
Gaji naik
|
Liburan akhir pekan
|
Karir
|
Jabatan dan Kekuasaan
|
Perlombaan
|
Fasilitas dan kebangaan
|
Promosi
|
Panggilan
|
Amanah perintah tuhan
|
Pemimpin utusan tuhan
|
Dunia yang lebih baik
|
Lebih banyak tugas
|
Manusia memaknai hidupnya ada 3 kelompok yaiut hidup sebagai pekerjaan,
karir, dan panggilan tiap kelompok tersebut dipilah berdasarkan 4 faktor yaitu
motivasi, bekerja sebagai, harapan, mencari
·
Jika
anda memandang hidup hanya sebagai pekerjaan, makan akan sulit melalukan
aktivits dengan santai. Namun anda akan selalu jenuh dengan pekerjaan anda
·
Jika
ana memandang hidup sebagai karir, maka anda bias melakukan aktivitas dengan
santai, dan enteng. Namun anda akan frustasi dan stress jika tidak mendapatkan
jabatan dan populartias
·
Yang
sangat baik adalah memandang hidup dan pekerjaan sebagai panggilan, segala yang
kita lakukan bermakna dan kita maknai sebagai ibadah dan pengabdian kepada
Tuhan yang Maha Esa. Sehingga ketika mendapat tugas tambahan, kita tidak
menganggapnya sebagai beban tetapi sebagai kesempatan untuk beramal lebih serta
kesempatan untuk berbagi dan memberi manfaat untuk manusia dan lingkungan
·
C. SA-MA-WA
di lingkungan Pekerjaan
·
Sakinah
makna sederhananya yaitu tenang, sakinah ini ternyata dapat diperluas
cakupannya tidak hanya di lingkup keluarga tapi juga ada di organisasi dan
lingkungan pekerjaan, Jika ketenangan (sakinah) masih jauh, berarti
kepercayaan, kepastian, dan keyakinan belum terwujud.
·
Mawadah
makna sederhananya berarti senang (kasih) karena medapatkan sesuatu sesuai
harapan. Jika diterapkan di lingkungan pekerjaan kira-kira seperti ini. Jika
kita punya konsumen atau pekerjaan kita harus kerjakan dan layani sepenuh hati
dengan baik, maka akan tercipta rasa kepuasan dan tumbuh rasa senang. Di
sinilah perlunya service culture atau budaya melayani di lingkungan kita, baik
keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat.
·
Rahmah
yaitu artinya sayang, dengan mengerjakan dengan tulus tanpa pamrih bukan karena
kepentingan diri sendiri tapi karena ingin menyempurnakan keberadaan dirinya
dengan memberi manfaat bagi kehidupan. Itulah sebenarnya rahmah, yang bermakna
menang, dalam arti menang melawan ego yang cenderung mementingkan diri sendiri.
Jika semua orang sudah saling memberi maka rahmah pun tercipta
D. Rutin
berolahraga
Banyak orang "cuti" berolahraga saat
mood-nya sedang tak baik. Padahal, olahraga dapat mengubah mood negatif menjadi
positif hingga meningkatkan kebahagiaan dan pastinya akan mempengaruhi
pekerjaan kita. Berikut adalah kunci keberhasilan olahraga untuk meningkatkan
mood terletak pada pilihan jenis olahraga yang tepat. Ada olahraga yang
sifatnya menenangkan, ada juga yang membakar semangat. Pilihlah jenis olahraga
yang sesuai dengan kondisi emosi kita:
·
Saat Sedang Marah
Pilih olahraga yang bisa
menenangkan dan mengarahkan pikiran untuk merenung, apa yang sebenarnya membuat
Anda marah, misalnya yoga. Yoga membuat tubuh menjadi lebih fleksibel serta
kuat. Olahraga aerobik yang diiringi musik pun dapat membantu Anda membebaskan
pikiran dari hal yang membuat jengkel. Sama halnya dengan berenang. Berada di
dalam air membuat tubuh kita terasa lebih ringan. Biru dan sejuknya air pun
membuat pikiran tenang. Olahraga aerobik membuat jantung ikut berolahraga dan
membakar kalori lebih banyak. Sebaliknya, jenis olahraga agresif seperti
kickboxing atau muaythai tidak akan meredakan amarah, tetapi justru meluapkan
dan melampiaskan amarah.
·
Saat Sedang Sedih
Beberapa studi telah
menunjukkan, olahraga ringan bisa memperbaiki mood. Jadi, bila tak ingin
melakukan aktivitas yang butuh banyak energi, lakukan berbagai hal yang bisa
Anda nikmati, mulai dari berkebun atau sekadar berjalan-jalan. Anggap ini
sebagai rekreasi untuk mental, bukan berolahraga. Saat sedang bosan berada di
tengah orang banyak bisa menjadi cara yang paling cepat dan mudah untuk
mengatasi kebosanan. Demikian juga dengan berolahraga. Cobalah bermain tenis
atau golf. Atau, bergabunglah dengan kelompok orang yang gemar berjalan atau
bersepeda. Menikmati udara di luar bersama orang lain akan menyegarkan pikiran.
·
Saat Stres Melanda
Saat otak terasa penat dan
diliputi kecemasan, Anda perlu lakukan aktivitas yang tak banyak berpikir.
Sesuatu yang dilakukan berulang seperti berenang, berjalan di atas treadmill
tidak banyak menyibukkan otak, sehingga bisa sangat efektif dalam mengurangi
stres dan meningkatkan ketenangan.
·
Saat Sedang Bahagia
Suasana hati yang sedang
riang pun bisa mengganggu acara latihan, seperti halnya kala kita sedang sedih.
Terutama, jika selama ini Anda merasa jadwal olahraga yang dijalani mulai
monoton. Manfaatkan suasana hati yang sedang riang ini dengan menantang diri
Anda sendiri. Cobalah berlari lebih jauh atau lakukan satu set tambahan saat
latihan beban.
3. Kesimpulan
Pencapaian adalah barometer utama yang digunakan dunia
untuk mengukur sukses, seperti: memecahkan rekor, mengumpulkan harta kekayaan,
menjadi orang pertama yang melakukan sesuatu, atau mengubah cara berpikir umum;
semua hal itu masuk hitungan dunia. Menjadi yang terbaik dalam melakukan
sesuatu, mengalahkan, menyembuhkan, mendobrak rintangan; semuanya itu
menjadikan seseorang layak dianggap sukses oleh dunia. Namun, kepuasan batin
adalah sesuatu yang sama sekali berbeda. Sama halnya dengan kepuasan pekerjaan,
tidah hanya hal yang berbetuk fisik seperti yang umum dijelaskan, namun
kepuasan kerja batin dan juga akan mempengaruhi psikis kepuasan kerja
seseorang, jadi sebelum membuat pelatihan2 fisik ada baiknya dibuat pula
pelatihan mental dan mindset pekerja tersebut agar teciptanya lingkungan
pekerjaan yang harmonis dan saling bersinergi satu sama lain untuk mencapai
tujuan perusahaan
Daftar
Pustaka
Pradiansyah,
Arvan. The seven laws of happiness, Bandung: Kaifa, 2011
Syamril.
Kerja Itu Ibadah, Makassar: PT. Mizan Pustakan, 2014
Komentar
Posting Komentar